Tujuan Pendidikan Dasar Secara Umum & Menurut Undang-Undang

tujuan pendidikan dasar

Tujuan Pendidikan Dasar – Pendidikan dasar diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup di dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah.

Tujuan operasional pendidikan SD adalah memberi bekal kemampuan dasar membaca, menulis dan berhitung, pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SLTP.

Lebih spesifik lagi, tujuan pendidikan di Sekolah Dasar dapat diuraikan menjadi 3 tujuan sebagai berikut:

Tujuan Pendidikan Dasar di SD

  1. Memberikan bekal kemampuan membaca, menulis, dan berhitung

Kemampuan membaca, menulis dan berhitung (calistung) merupakan tujuan pertama dan utama sering disebut juga sebagai tujuan yang paling fundamental karena sifatnya sangat menentukan baik-tidaknya kemampuan-kemampuan lain.

Kemampuan ini diwujudkan dalam kemampuan dan keterampilan penggunaan bahasa yang meliputi membaca, menulis dan berbicara, serta kemampuan berhitung yang meliputi kemampuan dan keterampilan menambah, mengurangi, mengalikan, membagi, mengukur sederhana dan memahami bentuk geometri.

Semua kemampuan ini sangat berguna dan dapat diterapkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup di dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah.

  1. Memberikan kemampuan dan keterampilan dasar (intelektual, sosial, moral, dan emosional) yang bermanfaat bagi kehidupan siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya

Kemampuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi kehidupan siswa sesuai dengan tingkat perkembangan anak SD sangat banyak aspek dan dimensinya, meliputi kemampuan dan keterampilan intelektual, sosial, moral, spiritual, dan personal.

Menurut Ahman (2000) tujuan pendidikan SD tidak lagi menyiapkan siswa untuk terjun ke masyarakat melainkan menyiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP/Mts. Perubahan ini sejalan dengan perubahan orientasi perkembangan anak.

Lulusan SD harus siap melanjutkan pendidikan ke SMP/Mts. maka pendidikan SD tidak semata-mata mengembangkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung, melainkan harus menyiapkan siswa untuk memiliki kemampuan intelektual, sosial, moral, spiritual dan pribadi.

  1. Mempersiapkan anak untuk mengikuti pendidikan di SMP/Mts.

Kegiatan untuk mencapai tujuan ketiga ini tidak dapat dipisah-pisahkan dengan upaya pencapaian kedua tujuan sebelumnya. Banyak upaya yang dapat dilakukan oleh guru, antara lain memberi informasi lisan dan tertulis kepada siswa kelas 5 dan 6, mengadakan diskusi dengan alumni SD, mengadakan kunjungan ke SLTP terdekat, mendatangkan nara sumber dari SLTP tertentu dan sebagainya.

Baca Juga:  Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan Saat Kondisi Normal dan Pandemi

Tepat sekali pendapat Rochman Natawidjaja (1989), yang menyatakan bahwa program pendidikan di SD perlu lebih ditekankan pada segi pendidikan daripada pengajaran dalam rangka pembentukan landasan kepribadian yang kuat. Landasan semacam itu diperlukan untuk mencapai keberhasilan di SLTP.

Tujuan Pendidikan Dasar Menurut Undang-Undang

Pemahaman tentang tujuan pendidikan SD ini amat penting karena akan memberi kemudahan kepada Anda untuk memahami aspek-aspek lainnya dari pendidikan SD sebagai suatu konsep atau sistem, dan memberi arah yang semakin jelas tentang peningkatan kinerja profesional Anda.

Tujuan pendidikan merupakan gambaran kondisi akhir atau nilai-nilai yang ingin dicapai dari suatu proses pendidikan. Setiap tujuan pendidikan memiliki dua fungsi, yaitu (1) menggambarkan kondisi akhir yang ingin dicapai dan (2) memberikan arah dan cara bagi semua usaha atau proses yang dilakukan.

Tujuan pendidikan SD sebagaimana halnya dengan tujuan satuan lembaga pendidikan lainnya, harus selalu mengacu pada tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan dasar serta memperhatikan tahap dan karakteristik perkembangan siswa, kesesuaiannya dengan lingkungan dan kebutuhan pembangunan daerah, arah pembangunan nasional, serta memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kehidupan umat manusia secara global.

Di dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah menumbuh-kembangkan pribadi-pribadi yang;

  1. beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
  2. berakhlak mulia,
  3. memiliki pengetahuan dan keterampilan,
  4. memiliki kesehatan jasmani dan rohani,
  5. memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta
  6. memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Tujuan tersebut mempunyai implikasi imperatif atau mengharuskan semua tingkat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Jika ditelaah lebih jauh, tujuan pendidikan nasional itu terarah pada pengembangan kehidupan anak sebagai pribadi, sebagai warga masyarakat, sebagai warga Negara Indonesia dan sebagai warga dunia atau umat manusia.

Upaya Mengembangkan Kehidupan Siswa SD

Upaya dalam mengembangkan kehidupan siswa sebagai pribadi adalah;

  1. memperkuat dasar keimanan dan ketakwaan;
  2. mengembangkan sikap dan kebiasaan hidup yang baik;
  3. memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar;
  4. memelihara kesehatan jasmani dan rohani;
  5. meningkatkan kemampuan belajar;
  6. membentuk kepribadian yang mantap dan mandiri.

Upaya dalam mengembangkan siswa sebagai anggota masyarakat adalah

  1. memperkuat kesadaran  untuk  hidup  bersama  dengan  orang  lain;
  2. menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial;
  3. memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk berperan dalam kehidupan bermasyarakat.
Baca Juga:  Peran Guru di Masyarakat Dalam Kapasitasnya Sebagai ASN

Upaya dalam  mengembangkan  siswa   sebagai  warga   negara   adalah

  1. mengetahui hak dan kewajibannya sebagai warga negara Republik Indonesia;
  2. menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa dan negara;
  3. memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara.

Sedangkan upaya dalam mengembangkan siswa sebagai anggota umat manusia adalah

  1. meningkatkan harga diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat;
  2. meningkatkan   kesadaran   tentang   hak    asasi    manusia;
  3. memberikan pengertian  tentang  pentingnya  ketertiban  dunia;  dan
  4. meningkatkan kesadaran akan pentingnya persahabatan antarbangsa.

Esensi Pendidikan Dasar

Esensi pendidikan dasar adalah ”paspor” bagi setiap peserta didik untuk pengembangan dirinya di masa depan, dan ”bekal dasar” untuk dapat hidup layak dalam hidup bermasyarakat dimanapun di dunia ini.

Oleh karenanya, program belajar pendidikan dasar harus mengembangkan potensi peserta didik secara terpadu dan sinergis.

Pola pembelajaran pada tingkat pendidikan dasar harus dilakukan secara terpadu, karena secara psikologis perkembangan kemampuan kognisi, kemampuan sosio-emosional, kemampuan pengembangan moral dan perkembangan fisik peserta didik usia pendidikan dasar terjadi secara terpadu dan saling ketergantungan.

Peningkatan kualitas penyelenggaraan sistem pendidikan dasar di masa depan memerlukan berbagai input pandangan, antara lain: gagasan tentang pendidikan dasar masa depan.

Sehubungan dengan pendidikan dasar masa depan tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui UNESCO telah membentuk sebuah Komisi Internasional tentang Pendidikan untuk Abad XXI (The International Commision on Education for the Twenty-First Century), yang diketuai oleh Jacques Delors.

Komisi melaporkan hasil karyanya dengan judul Learning: The Treasure Within (1996). Komisi memusatkan pembahasannya pada satu pertanyaan pokok dan menyeluruh, yaitu: jenis pendidikan apakah yang diperlukan untuk masyarakat masa depan?

Rekomendasi dan gagasan Komisi tersebut tentang pendidikan masa depan, khususnya pendidikan dasar merupakan salah satu input yang dapat dijadikan pertimbangan dalam peningkatan kualitas pendidikan dasar di Indonesia.

Strategi Penuntasan Wajib Belajar

Untuk mendukung keberhasilan penyelengaraan pendidikan dasar yang bermutu di masa depan, pemerintah telah dan sedang melaksanakan berbagai strategi penuntasan wajib belajar pendidikan dasar, antara lain:

  1. pemantapan prioritas pendidikan dasar 9 tahun,
  2. pemberian beasiswa dengan sasaran yang strategis,
  3. pemberian insentif kepada guru yang bertugas di wilayah terpencil,
  4. pemantapan peran SD kecil dan SMP terbuka,
  5. penggalakkan Kejar Paket A dan B,
  6. pemantapan sistem pendidikan terpadu untuk anak berkelainan, dan 7) peningkatan keterlibatan masyarakat untuk menunjang “pendidikan untuk semua” (education for all).

Pengembangan Program Belajar Pada Tingkat Pendidikan Dasar

Baca Juga:  Surplus Sarjana Pendidikan: Calon Guru Mau Kemana?

Pengembangan program belajar pada tingkat pendidikan dasar harus meliputi hal-hal esensial yang dibutuhkan peserta didik, seperti:

  • bidang-bidang studi apa yang akan disajikan;
  • untuk maksud-maksud khusus apa bidang studi tersebut disajikan;
  • bagaimana bidang studi tersebut hendak disusun dan dihubung-hubungkan;
  • dan bagaimana bidang studi tersebut diajarkan kepada peserta didik.

Dengan kata lain, program belajar pendidikan dasar harus dikembangkan secara terpadu dan berlandaskan kepada pengembangan kemampuan pemecahan masalah kehidupan yang perlu dikuasai peserta didik.

Dimensi Pengembangan Peserta Didik

Secara konseptual, sekurang-kurangnya program belajar pendidikan dasar masa depan perlu mangakomodasikan secara sistematis dimensi-dimensi pengembangan peserta didik sebagai berikut:

  1. Pengembangan individu – aspek-aspek hidup pribadi (dimensi pribadi):
  • Religi: kesadaran beragama
  • Fisik: kesehatan jasmani dan pertumbuhan
  • Emosi: kesehatan mental dan stabilitas emosi
  • Etika: integritas moral
  • Estétika: pengejaran kultural dan rekreasi
  1. Pengembangan cara berpikir dan teknik memeriksa – kecerdasan yang terlatih (dimensi kecerdasan):
  • Penguasaan pengetahuan: konsep-konsep dan informasi
  • Komunikasi pengetahuan: keterampilan untuk memperoleh dan menyampaikan informasi
  • Penciptaan pengetahuan: cara pemeriksaaan, diskriminasi, dan imaginasi.
  • Hasrat akan pengetahuan: kesukaan akan belajar.

3. Penyebaran warisan budaya – nilai-nilai civic dan moral bangsa (dimensi sosial):

  • Hubungan antar manusia: kerjasama, toleransi
  • Hubungan individu-negara: hak dan kewajiban civic, kesetiaan dan patriotisme, solidaritas nasional
  • Hubungan individu-dunia: hubungan antar bangsa-bangsa, pemahaman dunia.
  • Hubungan individu-lingkungan hidupnya: ekologi.

4. Pemenuhan kebutuhan sosial yang vital dan menyumbang lepada kesejahteraan ekonomi, sosial, dan politik – lapangan teknik (dimensi produktif):

  • Pilihan pekerjaan: informasi dan bimbingan
  • Persiapan untuk bekerja: latihan dan penempatan
  • Rumah dan keluarga: mengatur rumah tangga, ketrampilan mengerjakan sesuatu sendiri, perkawinan
  • Konsumen: membeli, menjual, investasi.

Dukungan Terhadap Program Pengembangan Pendidikan Dasar

Untuk mendukung keterlaksanaan pengembangan program pendidikan dasar masa depan tersebut di atas, perlu dikembangkan suatu masyarakat belajar (learning society) pada setiap satuan pendidikan dasar.

Hal tersebut dimungkinkan, karena setiap aspek kehidupan, baik pada tingkat individual maupun sosial, menawarkan kesempatan untuk belajar dan bekerja. Oleh karena itu, pengembangan program belajar pendidikan dasar di masa depan perlu mendorong dan memfasilitasi penggalian potensi pendidikan dari media teknologi informasi modern, dunia kerja atau kultural, dan pengisian waktu luang.

Selain itu, perlu dikembangkan pula kebiasaan peserta didik untuk memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri, baik yang terkait dengan apa yang mereka pelajari di satuan pendidikannya, maupun yang terkait dengan kehidupan mereka sehari-hari.

About Author

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *