Cara Semai Selada Hidroponik Paling Ampuh! – Di masa pandemi ini banyak sekali masyarakat yang mencoba menanam sayuran dengan cara Hidroponik, selain bisa menghemat lahan karena tidak memerlukan media tanam pada umumnya yaitu tanah dan pupuk, perawatan yang tergolong mudah menjadikan sistem hidroponik banyak diminati oleh banyak orang yang mengawali trend baru ini.
Jenis sayuran yang biasa ditanam – juga disarankan pada pemula – dengan menggunakan metode Hidroponik adalah antara bayam, kangkung atau sawi, karena ketiga sayur tersebut termasuk yang relatif mudah dan cepat dalam masa tanam dan perawatan, juga sayuran-sayuran tersebut paling sering diolah sebagai masakan yang lezat untuk dimakan sehari-hari.
Pada kesempatan kali ini, kita akan bahas cara menyemai sayur Selada dengan menggunakan sistem Hidroponik. Sayuran ini tergolong sayuran kelas atas karena harganya yang relatif mahal, kisaran 10-15k untuk 250g nya dan jarang orang memasaknya untuk makanan sehari-hari, biasanya Selada dicampur dalam salad atau dijadikan lalapan, meski ada yang memasaknya dibuat tumis, tapi sepertinya masih belum termasuk sayuran umum untuk masakan harian.
Daftar Isi
Tahapan Menyemai Selada
Berdasarkan pengalaman penulis menyemai beberapa benih sayuran, Selada biasanya gagal disemai karena bijinya yang kecil dan pipih, sehingga rentan tidak sprout (kecambah) ketika disemai. Untuk itu perlu ada tahapan khusus lain dari menyemai benih pada umumnya. Berikut adalah cara menyemai benih Selada:
- Siapkan benih selada yang ingin disemai
- Ambil wadah berupa mangkuk atau wadah cekung lainnya, kemudian isi dengan air, bisa setengah atau tiga per empat wadah tersebut. Bisa menggunakan air tandon atau air sumur.
- Masukkan benih selada ke dalam air, proses ini sebenarnya memudahkan benih menyerap air, apabila disemai di media tanam, air yang disiramkan biasanya tidak merata (biasanya selada rentan gagal dengan menggunakan cara ini).
- Boleh mengaduk air berisi benih tersebut, apabila masih ada yang mengambang, usahakan untuk ditenggelamkan, apabila tidak tenggelam bisa dibuang karena kemungkinan benih tersebut rusak.
- Setelah 12-24 jam, benih tadi akan sprout atau menjadi kecambah dan akhirnya benih kecambah siap pindah ke media tanam hidroponik yaitu rockwool.
Persiapan media tanam Rockwool
Rockwool merupakan salah satu dari sekian banyak media tanam untuk sistem Hidroponik, media tanam ini merupakan media tanam yang memiliki keunggulan lebih banyak dibanding media tanam lainnya dalam hal kekuatan menyimpan udara dan air. berikut adalah tahapan selanjutnya:
- Siapkan Rockwool dengan potongan kecil berukuran 2.5cm X 2.5 cm X 2.5 cm, standar Rockwool yang dijual di pasaran adalah menggunakan ukuran Slab, kurang lebih 100cm X 15cm X 7.5 cm, memotong Rockwool bisa menggunakan pisau.
- buat lubang di setiap potongan dadu Rockwool kecil tadi, bisa menggunakan lidi atau tusuk gigi atau benda lainnya.
- Tata rapi Rockwool yang sudah siap diisi benih ke dalam wadah bisa wadah berupa nampan atau wadah lainnya.
- Masukkan benih Selada yang sudah sprout tadi ke dalam lubang di tiap Rockwool, satu lubang hanya satu benih.
- setelah semua benih sudah masuk, pindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari (simat), kemudian siram menggunakan semprotan air, sampai semua bagian Rockwool basah, semprot dengan lembut agar benih tidak rusak.
- Akhir dari tahap ini adalah menjaga Rockwool supaya tidak kering dan tidak terlalu basah seperti banjir, cukup biarkan Rockwool basah.
Saatnya Pindah Tanam!
Saat benih Selada sudah berumur kurang lebih 12 hari, 4 daun Selada sudah terlihat besar dan jelas, maka saat itulah Selada sudah siap pindah tanam ke sistem Hidroponik, banyak sekali sistem Hidroponik yang dapat digunakan, untuk pemula sistem yang digunakan biasanya adalah Wick System atau Sistem Sumbu. Ketika semua benih sudah dipindahkan ke sistem Hidroponik, maka yang mulai rutin dilakukan adalah pengecekan Ph air dan PPMnya. Akan kita bahas bersama di artikel selanjutnya. salam Hidroponik!
Baca juga beberapa macam media tanam Hidroponik
1 comment