Model Pembelajaran Kontekstual – Hallo sobat Pendidik! Kali ini kami kan berbagi mengenai materi model-model pembelajaran, dengan fokus utama model pembelajaran kontekstual atau yang sering kita sebut Contextual Teaching Learning (CTL). Selamat membaca ya!
Model Pembelajaran Kontekstual tentunya sudah banyak dikenal oleh kalangan guru, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), serta oleh bapak-ibu dosen. Namun adakalanya materi ini juga masih dicari oleh banyak pihak, terutama yang masih kurang pemahaman mengenai strategi, pendekatan, metode, dan model-model pembelajaran.
Maka ini adalah kesempatan bagi tim haidunia.com untuk berbagi informasi dan pengalaman mengenai pengertian model pembelajaran kontekstual, kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kontekstual, sintaks CTL atau langkah-langkah penerapan model pembelajaran kontekstual, serta contoh pembelajaran kontekstual. Tapi sebelum itu, mari kita simak terlebih dahulu materi-materi yang bersesuaian, sehingga kita akan lebih memahami materi secara global.
Daftar Isi
Pengertian Model Pembelajaran
Pengertian model pembelajaran bisa kita tinjau dari pengertian kata “model” dan kata “pembelajaran” itu sendiri. Berikut adalah penjelasan disertai dengan sumber referensinya.
Pengertian Kata Model
Pada hakikatnya kata “model” memiliki definisi yang berbeda-beda sesuai dengan bidang ilmu atau pengetahuan yang mengadopsinya. Salah satu definisi model seperti yang dikemukakan Dilworth (1992):
“A model is an abstract representation of some real world process, system, subsystem. Model are used in all aspect of life. Model are useful in depicting alternatives and in analysing their performance”
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa model merupakan representasi abstrak dari proses, sistem, atau subsistem yang konkret. Menurut Dakir (2019), model merupakan konstruksi yang bersifat teoritis dari konsep. Kata model juga diartikan sebagai bentuk representasi akurat dari sebuah proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu (Kadir, 2013). Jadi jika dikaitkan dengan proses pembelajaran, maka model di sini lebih berhubungan dengan perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang tersusun secara sistematis, yang berasal dari teori-teori tertentu yang membentuk sebuah konsep.
Pengertian Pembelajaran
Pengertian pembelajaran menurut Hamalik (2007) adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Jika pendapat tersebut kita rinci, maka yang dimaksud:
- unsur manusiawi adalah manusia yang terlibat dalam sistem pembelajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium.
- unsur material meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide, dan film, audio dan video tape.
- unsur Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer.
- unsur prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.
Pengertian Model Pembelajaran
Pengertian model pembelajaran kembali dijelaskan oleh Kadir (2013), yaitu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu & berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar/tutor dalam merencanakan dan melaksanakan aktivititas pembelajaran.
Menurut Sudrajat (2008), model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Adapun menurut Trianto (2007), model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan- tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Bisa juga kita simpulkan bahwa pengertian model pembelajaran adalah landasan praktik pembelajaran yang didasarkan pada teori psikologi pendidikan dan teori belajar, yang dirancang berdasarkan hasil analisis, untuk kemudian diimplementasikan sesuai kurikulum pada tingkat operasional di depan kelas.
Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran
Terdapat perbedaan antara pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran. Namun kadang kita masih kurang pas dalam menggunakan istilah-istilah tersebut. Maka dalam bagian ini, mari kita bahas perbedaan ketiga istilah tersebut jika ditinjau dari pengertiannya.
Namun sebelumnya, coba perhatikan hubungan antara pendekatan, strategi, metode dan model pembelajaran dalam bagan berikut ini. Sehingga Anda akan lebih mudah memahami keterkaitannya.

Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu (Sudrajat, 2008).
Strategi Pembelajaran
Sanjaya (2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sanjaya, 2008). Satu metode dapat diaplikasikan melalui berbagai teknik pembelajaran
Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran dilakukan secara aplikatif, nyata, dan praktis di kelas saat pembelajaran berlangsung. Teknik adalah pembelajaran merupakan cara konkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung (Trianto, 2007). Guru dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
“Bungkus dari penerapan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran tersebut dinamakan model pembelajaran (Trianto, 2007).”
Memilih Model Pembelajaran
Memilih suatu model pembelajaran harus disesuaikan dengan realitas situasi kelas yang ada, serta pandangan hidup yang akan dihasilkan dari proses kerjasama yang dilakukan oleh guru dan murid. Sehingga jika Anda sebagai seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat bagi peserta didik.
Karena itu dalam memilih model pembelajaran, guru harus memperhatikan keadaan atau kondisi siswa, bahan pelajaran serta sumber-sumber belajar yang ada agar penggunaan model pembelajaran dapat diterapkan secara efektif dan menunjang keberhasilan belajar siswa.
Pada kesempatan kali ini, kita akan mengajukan model pembelajaran kontekstual sebagai salah satu alternatif model pembelajaran pada musim pandemi yang bisa diterapkan oleh para guru. Model pembelajaran kontenkstual menjadi salah satu model pembelajaran yang direkomendasikan pada pembelajaran abad 21.
Model Pembelajaran Kontekstual
Model pembelajaran kontekstual terdiri dari beberapa hal yang harus kita pahami sebelum mulai merancang dan menerapkannya di depan kelas. mari kita simak mulai dari pengertian model pembelajaran kontekstual itu sendiri.
Pengertian Model Pembelajaran Kontekstual
Kusnandar (2007) mengartikan pembelajaran kontekstual sebagai suatu proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari, dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, yaitu dengan konteks lingkungan pribadinya, sosialnya, dan budayanya.
Jika kita tinjau dari sisi bahasa, pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa, serta mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan sehari-hari (Tim Penyusun Kamus Pusat, 1989)
Perbedaan Model Pembelajaran Kontekstual dan Konvensional
Perbedaan Model Pembelajaran Kontekstual jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dijelaskan oleh Trianto (2010), seperti pada tabel berikut:
Pendekatan Kontekstual | Pendekatan Konvensional |
Menyandarkan pada pemahaman makna | Menyandarkan pada hafalan |
Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa. | Pemilihan informasi lebih banyak ditentukan oleh guru |
Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. | Siswa secara pasif menerima informasi, khususnya dari guru. |
Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata/masalah yang disimulasikan. | Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis bersandar pada realitas kehidupan |
Komponen dalam Pembelajaran Kontekstual
Menurut Muslich (2009) terdapat tujuh komponen dalam model pembelajaran kontekstual, yaitu:
Kontruktivisme
- Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan
- Pembelajaran harus dikemas menjadi proses ”mengkonstruksi” bukan menerima
Inquiry
- Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman
- Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
Questioning (bertanya)
- Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir
- Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry
Learning Community (masyarakat belajar)
- Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan
- Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar
- Tukar pengalaman
- Berbagi ide
Modelling
- Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan
- Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya
Reflection
- Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari
- Mencatat apa yang telah dipelajari
- Membuat jurnal, karya seni, diskusi
Authentic Assessment (penilaian yang sebenarnya)
- Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa
- Penilaian produk (kinerja)
- Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kontekstual
Kelebihan dan kekurang model pembelajaran kontekstual dijelaskan oleh Trianto (2010), sebagai berikut:
Kelebihan Model Pembelajaran Kontekstual
- Pembelajaran kontekstual lebih bermakna dan nyata, karena murid dituntut memahami kaitan antara pengalaman belajar dengan pengalaman kehidupan nyata
- Peserta didik mampu berperan aktif mengenai materi pelajaran
- Membuat peserta didik berfikir kreatif sesuai dengan ilmu yang telah dipelajari dan dipahaminya
- Mengurangi kejenuhan dalam belajar dengan mengkolaborasikan pengalaman peserta didik dengan bahan materi pelajaran
Kekurangan Model Pembelajaran Kontekstual
- Guru harus fokus untuk membimbing karena tidak lagi berperan sebagai pusat informasi
- kemungkinan besar hanya peserta didik yang aktif yang mampu mengaplikasikan hubungan
materi dengan pengalamannya
Macam-macam Pendekatan Kontekstual
Macam-macam pendekatan CTL dijelaskan oleh Hidayat (2012), sebagai berikut:
Problem-Based Learning (PBL)
Problem-Based Learning (PBL) yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar melalui berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah dalam rangka memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi
Authentic Instruction
Authentic Instruction yaitu pendekatan pengajaran yang menperkenankan siswa untuk mempelajari konteks bermakna melalui pengembangan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah yang penting di dalam konteks kehidupan
Inquiry-Based Learning
Inquiry-Based Learning yaitu pendekatan pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran
Project-Based Learning
Project-Based Learning yaitu pendekatan pembelajaran yang memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk pembelajarannya (pengetahuan dan keterampilan baru), dan mengkulminasikannya dalam produk
Work-Based Learning
Work-Based Learning, yaitu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk mempelajari materi ajar dan menggunakannya kembali di tempat
Service Learning
Service Learning yaitu pendekatan pembelajaran yang menyajikan suatu penerapan praktis dari pengetahuan baru dan berbagai keterampilan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui proyek/tugas terstruktur dan kegiatan
Cooperative Learning
Cooperative Learning yaitu pendekatan pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam rangka memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan.
Contoh Pembelajaran Kontekstual di SD
Contoh pembelajaran kontekstual di SD dilakukan melalui praktek menghubungkan materi pembelajaran yang diajarkan dengan kehidupan dunia nyata. Contoh pembelajaran kontekstual di SD yang tampilkan dalam video ini menunjukkan proses kontruktivisme dalam pembelajaran IPA, dimana murid diminta membawa jenis-jenis daun, buah dan bunga sebagai media untuk membangun pengetahuannya sendiri (inkuiri).
Silahkan Anda simak videonya melalui link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=Yeib3-bqqls
REFERENSI
- Dakir, Haji. “Perencanaan dan pengembangan kurikulum.” (2019).
- Dilworth, J. “Operations Management: Design, Planning, and Control for Manufacturing and Services.” Language 28.723p (1992): 24cm.
- Hidayat, Muhtar S. “Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran.” INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan 17.2 (2012).
- Kadir, Abdul. “Konsep pembelajaran kontekstual di sekolah.” Dinamika Ilmu: Jurnal Pendidikan (2013).
- Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat. “Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru.” Jakarta: Raja Grafindo Persada (2007).
- Muslich, Masnur. “KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual: Panduan bagi Guru.” Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah [KTSP Competency-and Context-based Learning: A Guide for Teachers, Principals and School Trustees]. Jakarta: Bumi Aksara (2009).
- Oemar, Hamalik. “Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta.” Bumi Aksara (2007).
- Sanjaya, Wina. Kurikulum Dan Pembelajaran (Teori & Praktek KTSP). Kencana, 2008.
- Sudrajat, Akhmad. “Pengertian pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan model pembelajaran.” Online)(http://smacepiring. wordpress. com) (2008).
- Pembinaan, Tim Penyusun Kamus Pusat. “Kamus Besar Bahasa Indonesia.” Jakarta: Balai Pustaka (1989).
- Trianto, S. Pd, and M. Pd. “Model pembelajaran terpadu dalam teori dan praktek.” Jakarta, Prestasi Pustaka (2007).
- Trianto, M. Pd. “Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: Konsep, landasan dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).” Jakarta: Kencana (2010).
Demikian pembahasan kita mengenai model pembelajaran kontekstual, yang terdiri dari beberapapa sub pembahasan; Contoh Pembelajaran Kontekstual, Contoh Pembelajaran Kontekstual di SD, Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kontekstual. Selanjutnya, Anda dapat mulai merancang dan menerapkannya di dalam kelas yang Anda kelola. Sekian, Salam Pembelajar!