Mau Berhidroponik? Coba Sistem Sumbu (Wick System), Dijamin Berhasil! – Apa kabar sahabat Haidunia! kali ini kita akan membahas sistem Hidroponik yang biasa digunakan untuk mereka yang ingin memulai kegiatan bercocok tanam hidroponik. Sistem ini merupakan sistem yang bisa dibilang mudah karena biaya alatnya yang tergolong murah dan caranya yang tidak serumit sistem lainnya.
Hidroponik dengan sistem sumbu (wick system) merupakan sistem yang menggunakan sumbu untuk menghubungkan antara nutrisi dengan bagian perakaran pada media tanam.
Seperti terlihat di gambar, sistem ini mengoptimalkan sumbu sebagai penghubung antara air nutrisi yang terletak di wadah dengan bagian akar. Sumbu diperlukan di awal karena akar tanaman pada masa awal pertumbuhan tidak dapat menyentuh air, sehingga sangat tepat penggunaan sumbu sebagai media pengantar air nutrisi
Pengecekan kandungan nutrisi dan ph air juga dapat dilakukan dengan mudah, cukup membuka penutup wadah maka kandungan air dan ph dapat diukur. Pengecekan hendaknya dilakukan setiap pagi supaya dapat menjaga kandungan nutrisi selalu terpenuhi.
Pada awal penanaman biasanya air akan berkurang dalam waktu 4-7 hari, berbeda halnya apabila tanaman sudah memasuki waktu dewasa maka air dapat berkurang dengan cepat. Berkurangnya air juga dapat disebabkan oleh kondisi cuaca yang panas, hawa panas akan dengan mudah mengurangi air yang ada di wadah tersebut.
Daftar Isi
Kelebihan dan Kekurangan Wick System
Secara umum kelebihan sistem sumbu adalah terletak pada kemudahan dalam pemakaian karena tanaman tidak banyak dan alatnya sederhana. Sedangkan kelemahan sistem ini adalah larutan nutrisi yang tidak tersirkulasi (seperti sistem NFT atau DFT) dapat menyebabkan tumbuhnya lumut dan juga menghambat pertumbuhan tanaman.
Apakah sahabat tertarik untuk mencoba menanam sayuran skala kecil di rumah menggunakan sistem ini? hhmm sepertinya menarik bukan untuk dicoba. Semangat!
About Author
0 comments