Cara Cepat Agar Anak Mudah Menghafal Al-Qur’an – Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu kemuliaan dengan berbagai keutamaan di dalamnya, sebagaimana diketahui bagi anak penghafal Al-Qur’an maka bagi kedua orang tuanya adalah mahkota di syurga, maka orang tua mana yang tidak ingin anaknya menjadi penghafal Al-Qur’an ?. Tidak cukup dengan mendorong anak agar selalu menghafal, namun dukungan orang tua serta menciptakan ligkungan yang Qur’ani berperan besar agar anak mudah dalam menghafal.
Berikut beberapa metode yang cepat dan mudah agar anak dapat menghafal Al-qur’an menurut berbagai ahli :
Daftar Isi
Metode Menghafal Al-Qur’an Menurut Ahsin W. Al-Hafiz
Metode Wahdah
Dalam metode ini anak menghafal satu per satu ayat-ayat yang akan dihafal. Pada tahap awal, setiap ayat bisa dibaca sebanyak sepuluh kali atau duapuluh kali atau lebih, sehingga proses ini mampu membentuk pola dalam bayangannya. Dengan demikian, anak akan mampu mengondisikan ayat-ayat yang dihafalkannya hingga benar-benar membentuk gerak reflex pada lisannya. Demikian seterusnya hingga mencapai satu halaman, selanjutnya menghafal urutan-urutan ayat dalam satu halaman tersebut dengan cara membaca dan mengulang-ulang ,cara tersebut terus berlangsung hingga lisan kita dapat mengucapnya dengan refleks.
Metode Sima’i
Metode sima’I merupakan metode yang paling efektif bagi anak berusia dini, bahkan yang belum dapat membaca Al-Qur’an, Metode ini dilakukan dengan 2 cara yaitu :
- Anak-anak mendengar bacaan dari orang tua secara Dalam metode ini, Orang tua harus berperan aktif, sabar dan teliti dalam membacakan ayat Al-qur’an dan membimbing anak dalam menghafal. Orang tua membacakan ayat satu per satu kemudian anak mengulang ayat tersebut hingga mampu menghafal dengan lancar, kemudian dilanjutkan ke ayat berikutnya.
- Orang tua merekam ayat-ayat yang akan dihafalkan oleh anak sesuai dengan kemampuan anak, atau bisa juga dengan memutar murottal pada speaker Al-qur’an, yang kemudian diperdengarkan kepada anak sesering mungkin dan berulang-ulang focus pada satu ayat terlebih dahulu hingga anak benar-benar hafal dan dapat secara reflex mengingat ayat Layaknya sebuah bait lagu yang selalu diulang hingga dapat dihafal diluar kepala, demikian juga dengan Al-qur’an, demikian kita dapat memperdengarkan dan mengganti lagu-lagu anak dengan lantunan ayatsuci Al-qur’an sedini mungkin bahkan sejak didalam kandungan.
Metode Jama’
Metode yang dimaksud adalah caramenghafal yang dilakukan secara kolektif, yakni ayat yang dihafal dibaca bersamasama yang dipimpin oleh seorang guru. Pertama, seorang guru membacakan satu ayat atau beberapa ayat dan anak-anak menirukan secara bersama-sama dengan melihat mushaf dan terus diulang. Selanjutnya mereka mencoba sedikit demi sedikit tidak melihat mushaf hingga ayat tersebut melekat dalam ingatan, demikian dilanjutkan keayat berikutnya.
Metode Menghafal Al-Qur’an menurut Muhammad Zein
Sebelumnya, Muhammad Zein membagi tahapan dalam membaca Al-Qur’an yakni :Tahapan tahfidz atau menghafal, Tahapan takrir atau pengulangan, dan tahapan tartil. Dan metode yang dikenalkan Muhammad Zein yaitu :
Metode Hatam ( Hafal Tanpa Menghafal)
Metode ini dilakukan dengan cara anak mendengarkan ayat-ayat Al-qur’an secara berulang dengan media audio atau audio visual dalam metode ini dilakukan dengan 3 tahap :
- Pengulangan ayat minimal sebanyak 10 kali
- Ayat dilafalkan dengan nada yang indah
- Memanfaatkan media audio untuk memutar ayat yang akan dihafal oleh anak.
Metode ini hamper sama dengan metode sima’i yaitu menghafal dengan cara auditory, dengan sesering mungkin memperdengarkan anak dengan ayat Al- qur’an sehingga anak dapat hafal tanpa sadar, demikian metode ini dinamakan metode Hatam
Metode Kaisa
Metode ini dikenal juga efektif bagi anak berusia dini, yaitu menghafalkan ayat Al-qur’an secara kinestis, menggunakan gerakan tubuh yang sesuai dengan terjemahan Al-qur’an, orang tua sangat berperan aktif agar dapat menyampaikan ayat Al-qur’an secara rileks dan seru sehingga anak tidak merasa dirinya sedang menghafal. Sebagai contoh gerakan dalam artian ayat yang mengandung makna larangan, anak dapat menggunakan tangannya dengan gerakan dua tangan membentuk tanda silang untuk menandakan tidak boleh.
Metode ACQ (Aku Cinta Al-qur’an)
Metode ini hamper sama dengan metode kaisa yang efektif untuk anak usia dini. Metode ini cocok bagi anak dengan gaya belajar kinestetik, metode ini mengajarkan anak untuk mencintai dan memahami Al-qur’an dengan cara menghafal dengan isyarat tangan yang dikolaborasikan dengan seimbang antara gerakan mulut dan isyarat tangan.
Metode Yadain
Sesuai dengan namanya, metode ini menggunakan dua tangan sebagai alat bantu dalam menghafalnya, yaitu dengan cara visualisasi imajinasi tadabbur dua tangan. Metode ini bertujuan tidak hanya untuk menghafal ayat Al-qur’an namun juga nomor surat, nomor ayat, nomor halaman, letak kanan dan kiri, indeks tematik dan letak juz. Dalam metode ini dapat menggunakan jari tangan untuk membayangkan apa yang akan dihafal dengan meletakan pada ruas jari yang berbeda.
Berdasarakan beberapa metode diatas, masih banyak metode lain yang dapat digunakan orang tua agar buah hati dapat menghafalkan Al-qur’an dengan mudah dan cepat dengan, dalam hal ini orang tua harus terlebih dahulu melakukan pendekatan kepada anak, untuk mengenalkan anak lebih jauh tentang bagaimana kemampuan anak dan cara menghafal yang disukai dan efektif bagi anak, karena setiap anak mempunyai keistimewaanya masing-masing. Semoga bermanfaat dan kelak anak cucu kita merupakan penghafal A-Qur’an. Aaamiin