Haidunia.com – Modalitas belajar kinestetik, visual dan auditori yang dimiliki anak kita penting sekali untuk diketahui. Apalagi bagi Anda yang berprofesi sebagai pendidik, karena dengan mengetahui modalitas belajar para peserta didik maka Anda dapat merencanakan metode pembelajaran yang lebih tepat sesuai kebutuhan.
Modalitas belajar kinestetik, visual dan auditori yang dimiliki oleh anak-anak kita itu perlu diidentifikasi agar guru dan orang tua memiliki cara yang lebih efektif untuk mengarahkan strategi yang pas bagi anak-anaknya selama mengikuti proses pembelajaran. Baik pembelajaran formal di sekolah maupun saat belajar di rumah.
Setiap modalitas belajar yang dimiliki oleh anak kita dapat dimanfaatkan sesuai gaya belajar yang disenangi. Karena dengan memanfaatkannya secara tepat, efeknya sangat positif terhadap keberhasilan proses belajarnya.
Daftar Isi
Modalitas Belajar Kinestetik Visual Auditori
Modalitas belajar kinestetik, visual dan auditori tentunya sudah banyak pihak yang membahasnya. Namun kami tim haidunia.com merasa perlu untuk kembali menguraikan kembali mulai dari Apa sih modalitas belajar?
Beberapa pakar telah mendefinisikan pengertian modalitas belajar. Beberapa pendapat itu antara lain menyebutkan bahwa modalitas belajar merupakan ungkapan dari rancangan sistem otak-pikiran yang menjadi kemampuan dasar individu untuk memperoleh dan menciptakan pengalaman.
Modalitas belajar diartikan pula berbagai cara yang digunakan sistem otak-pikiran untuk mengakses pengalaman (masukan) dan mengungkap pengalaman (luaran).
Namun secara umum dapat kita definisikan sebagai cara seseorang dalam menyerap informasi melalui indra yang dimilikinya. Atau cara tercepat bagi otak untuk menyerap informasi, berinteraksi dan berkomunikasi dengan objek di luar dirinya.
Perlu kita pahami pula bahwa seluruh modalitas belajar itu terkait dengan indra dan kemudian diubah menjadi sandi-sandi bagi pengalaman indrawinya (otak).
Manfaat Modalitas Belajar
Lebih spesifik modalitas belajar yang dimiliki (terkait indra) seseorang akan digunakan untuk menggerakkan atau memanfaatkan gaya belajar. Sehingga serang murid yang dikaruniai modalitas belajar berupa indrawi akan mampu memanfaatkan gaya belajarnya secara tepat. Dan hal ini akan berpengaruh kuat terhadap keberhasilan proses belajar di sekolahnya.
Macam-macam Modalitas Belajar
Setiap orang (dalam kondisi normal) umumnya dikaruniai 5 modalitas belajar utama, yaitu:
- Abstrak-simbolis,
- Visual,
- Kinestetik,
- Auditori, dan
- Sinergis (sistem kerja otak)
Sudah menjadi kesimpulan bersama bahwasanya pembelajaran kita di Indonesia pada umumnya belum berhasil memanfaatkan seluruh modalitas belajar tersebut dengan efektif.
Modalitas Belajar Kinestetik
Anak kita yang mempunyai gaya belajar ini akan banyak belajar melalui gerak. Antara lain menyentuh ataupun langsung melakuakn sesuatu. Dan perlu juga kita maklumi, jikalau anak kita dengan tipe ini sulit untuk mau duduk diam apalagi hingga berjam-jam. Keinginannya adalah terus beraktivitas dan bereksplorasi.
Ciri-ciri modalitas belajar kinestetik lainnya juga perlu kita catat:
- Berbicara perlahan
- Penampilan rapi
- Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
- Belajar melalui memanipulasi dan praktek
- Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
- Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
- Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
- Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca.
- Menyukai permainan yang menyibukkan.
- Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu.
- Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.
Modalitas Belajar Visual
Bagi anak kita yang bergaya visual, secara sederhana dapat kita pahami dari peran penglihatannya (visual). Sehingga guru harus lebih banyak menggunakan peraga dan mengajak para peserta didik ke obyek-obyek belajar, atau paling tidak dengan menunjukkan miniatur atau bisa menggambarkannya di papan tulis.
Anak yang bergaya visual juga tertarik memperhatikan bahasa tubuh dari sang guru, termasuk ekspresi muka. Anak-anak kita dengan tipe ini juga senang memilih tempat duduk di depan agar dapat memperhatikan pembelajaran dengan jelas.
Yang perlu orang tua dan guru catat adalah, anak dengan tipe visual akan lebih mudah berpikir atau belajar lebih cepat menggunakan tampilan visual seperti ambar dan diagram atau pun video. dan di dalam kelas mereka juga cenderung mencatat sampai sedetil-detilnya.
Adapun ciri-ciri MB Visual yang lain juga perlu kita ketahui:
- Bicara agak cepat
- Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
- Tidak mudah terganggu oleh keributan
- Mengingat yang dilihat, dari pada yang di denger
- Lebih suka membaca dari pada dibacakan
- Pembaca cepat dan tekun
- Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
- Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
- Lebih suka musik dari pada seni
- Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya.
Modalitas Belajar Auditori
Anak kita yang bertipe auditori akan mengandalkan keberhasilan proses belajarnya melalui indra telinga. Sebab itu guru harus berbicara dengan jelas saat mengajar. Bisa juga dengan memutar audio.
Peserta didik tipe ini akan belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang diaktakan oleh para guru. Anak-anak kita dengan MB ini dapat dengan mudah mencerna apa yang diajarkan guru melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dal hal-hal yang bersifat auditori lainnya.
Sedangkan catatan maupun informasi yang dituliskan di papan tulis terkadang memiliki makna yang minim bagi anak tipe auditori ini. Ia akan dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras atau memutar rekaman audio.
Beberapa ciri lain dari anak dengan modalitas belajar auditori adalah sebagai berikut:
- Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
- Penampilan rapi
- Mudah terganggu oleh keributan
- Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
- Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
- Menggerakkan bibir mereka dan mengungkapkan tulisan di buku ketika membaca
- Biasanya ia pembicara yang fasih
- Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
- Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
- Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visual
- Berbicara dalam irama yang terpola
- Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara.
Modalitas belajar kinestetik, visual dan auditori yang kami sampaikan semoga cukup membantu Anda. Pada artikel berikutnya kami akan uraikan mengenai cara mengajar anak kita dengan berdasarkan modalitas belajar yang telah kita bahas di sini. Salam!